Dalam kegiatan pekan ini CGP melakukan diskusi kelompok dalam Ruang Kolaborasi – Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Dan masing-masing CGP membuat video pemetaan aset/modal yang dimiliki oleh sekolah dan daerah masing-masing untuk didiskusikan dalam Ruang Kolaborasi – Forum Kelompok dan diberikan umpan balik oleh anggota kelompok lain. Dalam Ruang Kolaborasi, masing-masing CGP berdiskusi secara daring memaparkan 7 aset/modal sekolahnya, kemudian menyajikannya dalam bentuk poster, table, mindmap, dan lainnya. Dan saat pertemuan selanjutnya masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya untuk kemudian diberikan umpan balik oleh kelompok lain.
Dalam melakukan pemetaan 7 aset/modal di sekolahnya maka CGP harus mampu mengidentifikasi semua potensi yang ada dengan berkolaborasi bersama Kepala Sekolah dan rekan guru untuk mendapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai 7 aset/modal yang sudah ada.
2. Modal
sosial : norma/etika yang dimiliki oleh sekolah, asosiasi mitra sekolah dalam
membangun hubungan yang baik (networking).
3. Modal
fisik : bangunan dan infrastruktur yang dimiliki oleh sekolah dan lingkungan
sekitar sekolah.
4. Modal
lingkungan/alam : potensi yang ada di sekitar sekolah berupa alam dan tanah
yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.
5. Modal
finansial : keuangan yang dimiliki oleh sekolah dan bagaimana mengembangkan
keuangan melalui entrepreneurship.
6. Modal
politik : bagaimana hubungan dalam berorgannisasi untuk pengambilan keputusan,
keterlibatan dalam komunitas lain seperti akses Kesehatan, listrik, dll.
7. Modal
agama dan budaya : peran agama dan budaya yang ada di lingkungan sekitar
sekolah akan mempengaruhi dengan turut melestarikan dan mengenalkan perbedaan
agama.
BENEFITS
Pada saat diskusi dalam Ruang Kolaborasi CGP saling berbagi tentang potensi 7 aset/modal yang dimiliki oleh sekolah lainnya, saya mendapatkan ide-ide baru dalam mengembangkan potensi di sekolah yang bisa disesuaikan dengan budaya lokal yang kami miliki, misalnya dalam pengembangan modal sosial dan politik serta financial.
FEELINGS
Pada awalnya saat melihat modal/aset yang dimiliki oleh sekolah lain perasaannya minder karena begitu banyak modal/aset yang mereka dimiliki jika dibandingkan dengan sekolah kami. Tapi setelah mempelajari lebih lagi tentang Pendekatan Berbasis Aset, maka berusaha untuk melihat potensi bukan kepada permasalahan atau kendala, sehingga pada saat itu perasaan saya menjadi berantusias untuk mengembangkan potensi dari aset/modal yang ada.
CAUTIONS
Kesulitan yang dialami dalam melakukan pemetaan 7 modal/aset yang dimiliki oleh sekolah adalah saat mengidentifikasi modal sosial dan politik sehubungan dengan dukungan pemerintah dan masyarakat setempat dalam hal ini di lingkungan sekitar sekolah yang dapat dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran. Dan pengembangan modal financial melalui DUDI karena masih kurangnya jaringan yang dimiliki untuk bisa mengakses CSR (Corporate Social Responsibility) DUDI yang ada di sekitar lingkungan sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar